
Reporter: M. Jen Kosso
Editor: Indah Sari Ibrahim
LINTAS.COM — Rektor Institut Agama Islam Negeri Ambon Zainal Abidin Rahawarin meminta mahasiswa berdemonstrasi harus beradab. “Boleh demo, asalkan yang beradab,” kata Zainal, ketika bertemu pedemo di dekat gapura kampus, Senin sore, 8 Februari 2021.
Menurut Zainal, unjuk rasa merupakan media berekspresi. Mahasiswa, kata dia, silakan mengajukan protes, pertanyaan, sanggahan, serta tuntutan. “Tidak ada masalah bagi saya,” tutur dia.
Rektor juga mengingatkan kepada pedemo agar demonstrasi berjalan tanpa ucapan makian. Menurut dia, jika mahasiswa memiliki aspirasi, langsung disampaikan ke pihaknya. “Tidak boleh maki, tidak boleh saling mencela,” ujarnya.
Sebelumnya, demo anggota unit kegiatan mahasiswa dan unit kegiatan khusus atau UKM-UKK itu bertujuan memprotes pernyataan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama M. Faqih Seknun.
“Kalian UKM-UKK kerja sampai malam. Baru belajar beorganisasi sedikit mau datang tipu beta. Beta ini sudah makan-tidur dengan organisasi,” kata Faqih disertai makian, yang ditirukan Jihad Toisuta, penjabat Ketua Dewan Mahasiswa.
Diduga ucapan kotor itu dilontarkan setelah Faqih menerima kabar UKM-UKK menolak bermarkas di gedung Student Centre. Penolakan itu ditengarai kabar yang beredar bahwa aktivitas di sekretariat dibatasi sampai pukul 18.00 WIT.
Kepada Lintas, Faqih membantah mengeluarkan caci maki tersebut. Ia justru menuduh Jihad yang menambah kalimat caci maki itu. “Itu dia hanya sebatas menambah kata. Tidak ada kata makian,” kata Wakil Rektor III itu, ketika dihubungi Lintas melalui WhatsApp.
Leave a Reply